Tuesday 4 August 2015

Layu Fusarium

Penyebab
  • Layu yang disebabkan oleh cendawan disebut layu fusarium. Jenis cendawannya adalah Fusarium sp., Verticilium sp. dan Pellicularia sp. Cendawan ini hidup di lingkungan yang masam
  • Layu fusarium dapat bersumber dari sisa  tanaman sakit atau tanah.  Penularan dapat melalui aliran air dan tanah
  • Beberapa pemicu perkembangan penyakit layu fusarium  : tanah berpasir, pupuk N (ZA) yang terlalu terlalu tinggi, kandungan unsur Mn dan Fe dalam tanah terlalu tinggi,  kurang pupuk organik bokashi, tanah kekurangan calsium (Ca), dan jumlah nematoda yang tinggi
Layu Fusarium


Pengendalian
A. Teknis
  1. Melakukan penggiliran tanaman dengan tanaman yang tidak rentan terhadap serangan Fusarium oxysporum
  2. Pengolahan lahan dengan pencangkulan dan pembalikan tanah, agar bibit penyakit terkena sinar matahari. 
  3. Pengapuran lahan untuk meningkatkan pH tanah. 
  4. Pada pH mendekati normal, cendawan tidak begitu aktif menyerang. 
  5. Jaga kelembaban di areal pertanaman, hindari adanya genangan air yang berpotensi meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan spora.

B. Mekanis
  1. Sanitasi kebun untuk menjaga kelembaban areal pertanaman. 
  2. Penyiangan secara rutin terhadap gulma atau tanaman penggangu. 
  3. Musnahkan tanaman terserang, usahakan agar tanah pada tanaman terserang tidak tercecer. 
  4. Masukkan tanaman dalam wadah agar tanahnya tidak tercecer. Memberi kapur pada bekas tanaman yang dicabut.

C. Organik
Sebagai pencegahan, secara biologi dapat diberikan trichoderma pada saat persiapan lahan, pada umur 25 hst, 40 hst dan 70 hst dilakukan pengocoran dengan pestisida organik pada tanah, contoh wonderfat dengan dosis sesuai anjuran pada kemasan. Dapat juga dilakukan pengocoran dengan air rebusan serai atau bawang putih setiap tujuh hari sekali.

D. Kimiawi
Meskipun cendawan ini tergolong resisten terhadap bahan aktif pestisida, tetapi tidak ada salahnya untuk mencoba aplikasi fungisida sistemik berbahan aktif benomil, metalaksil atau propamokarb hidroklorida dengan dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan. Lakukan penyemprotan secara rutin minimal tujuh hari sekali.

No comments :

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.