Pengendalian
a. Kultur teknis
- Menggunakan varietas tahan seperti varietas tanjung 2.
- Penggunaan mulsa perak di dataran tinggi, dan jerami di dataran rendah untuk mengurangi infestasi serangga pengisap daun dan mengurangi gulma.
- Penggunaan mulsa plastik perak di guludan dapat menghalau serangan Trips karena adanya refleksi cahaya matahari yang dipantulkan mulsa, sehingga menunda serangan Thrips yang biasanya terjadi pada umur 14 hari setelah tanam (hst) menjadi 41 hst, selain itu juga mulsa plastik dapat menghalangi Trips mencapai tanah pada saat akan menjadi pupa.
- Populasi hama biasanya meningkat pada musim kemarau pada kondisi cuaca kering.
- Thrips tidak menyukai kondisi lingkungan yang lembab. Pengairan yang cukup merupakan salah satu cara pengendalian yang tepat untuk Thrips. Misalnya mempertahankan permukaan air diparit pada ketinggian 15 – 20 cm dari permukaan bedengan untuk menciptakan kondisi lingkungan yang lembab disekitar tanaman.
- Membakar sisa jerami/mulsa yang dipakai selama pertanaman.
- Mengambil Trips dengan menggunakan kapas/Cotton bud,
- Penggunaan perangkap likat warna biru, putih, atau kuning, sebanyak 40 buah per hektar atau 2 buah per 500 m2 dipasang di tengah pertanaman dengan ketinggian + 50 cm (sedikit di atas tajuk tanaman) sejak tanaman berumur 2 minggu. Setiap minggu perangkap diolesi dengan oli atau perekat.
- Menanam tanaman penghalang (barrier) misalnya jagung di sekeliling pertanaman cabai (5-6 baris) dengan jarak tanam rapat 15 – 20 cm yang di tanam 2 – 3 minggu sebelum tanam cabai untuk mengurangi masuknya Trips ke lahan pertanaman. Tanaman border lainnya antara lain tagetes, orok – orok, dan kacang panjang,
- Tumpang sari tanaman cabai dengan kubis atau tomat dapat menekan populasi T. parvispinus, B. tabaci dan B. dorsalis dan pengaturan jarak tanam yang tidak terlalu rapat.
|
Perangkap Trip |
|
Perangkap Trip |
c. Biologi
Pemanfaatan musuh alami predator kumbang Coccinella rapanda, Menochilus sexmaculatus, Amblyseius cucumeris, Paederus fuscipes, Orius minutes, Chilomenes sexmaculatus, Chilocorus nigrita, dan Scymnus latermacullatus. Jamur patogen Verticillium lecani (konsentrasi 3 x 108 spora/ml) dan Entomophthora sp.
|
Coccinella rapanda |
|
Menochilus sexmaculatus |
|
Amblyseius cucumeris |
|
Paederus fuscipes |
|
Orius minutes |
|
Chilomenes sexmaculatus |
|
Chilocorus nigrita |
|
Scymnus latermacullatus |
d. Kimia
Jika saat pengamatan ditemukan 0,7 ekor kutu daun /tanaman contoh (7 ekor nimfa/10 daun) atau persentase kerusakan oleh serangan hama pengisap telah mencapai 15% per tanaman contoh dianjurkan menggunakan pestisida kimia sintetik yang terdaftar dan diizinkan oleh Menteri Pertanian, misalnya yang berbahan aktif abamectin, spinosad, imidakloprid, karbosulfan dan diafentiuron.
No comments :
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.